Biasanya orang melihat rezeki itu dari harta yang didapat, bisa beli rumah, mobil dan barang-barang mewah. Padahal rezeki itu AMANAH dari Allah, bukan hanya harta, tapi juga rezeki kesehatan, rezeki ilmu, rezeki anak, rezeki mempunyai teman, rezeki bisa FBan tiap hari, hehehe.. dll.
Yang jelas setiap rezeki itu harus kita SYUKURI
Bersyukur dengan cara menerima rezeki yang didapat dengan IKHLAS dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat di sekelilingnya
Saya jadi ingat 6 tahun lalu, saat keluarga saya mendapatkan rezeki dengan suami mendapatkan beasiswa sekolah S2 dari Sampoerna Foundation. Waktu itu otomatis suami full sekolah dan pemasukan yang biasanya dua menjadi satu. Padahal waktu itu anak pertama saya Nadine baru berumur 2 tahun, dan kamipun baru memulai mencicil rumah dan mobil. Kalau dihitung-hitung, gaji saya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, cicilan rumah dan cicilan mobil. Tapi kami NIAT dan YAKIN bahwa kami bisa menjalaninya. Waktu itu sebagai isteri saya sangat mendukung suami untuk sekolah lagi dan menerima konsekuensi menjalankan roda perekonomian rumah tangga dari 1 penghasilan. Saya pikir, kapan lagi suami bisa sekolah S2 gratis di sekolah elite ,yang waktu itu buat biaya sekolahnya sekitar 1 Toyota Avanza tipe G . Jikapun kami bisa menabung, mungkin perlu waktu puluhan tahun . Hehehehe..
Pada saat suami saya masih kuliah, saya pun mendapatkan rezeki (lagi) dari Allah dengan kehamilan anak kedua. Belum juga suami selesai kuliah dan bekerja, kami menerima titipan amanah. Sempat berpikir, bagaimana nasib kami sekeluarga mengingat suami saya masih kuliah dan belum bekerja dan punya anak lagi ? Saat itu saja kehidupan kami pas-pasan cenderung kekurangan, tapi saya dan suami kembali BERPIKIR POSITIF, kalau kami bisa menjalani kehidupan kami sebelumnya, kedepannya juga kami pasti BISA. Anak kedua kami lahir 3 bulan setelah suami lulus dan Alhamdulillah suami langsung dapat pekerjaan. Itulah kenapa nama anak saya Fathir RIZQIansyah Fadli, yang artinya kira-kira pencipta/pembuat rezeki buat keluarga Fadli :)
Kembali ke bisnis Oriflame ( iya dong.... kan memang misi tulisan ini untuk bisnis saya, hehehe). .
NIAT dan KEYAKINAN dalam menjalankan bisnis Oriflame itu itu sangat PENTING, sehingga roda bisnis pun akan berjalan dengan lancar. Tanpa adanya NIAT, maka bisnispun tidak akan punya bahan bakar untuk maju. Tanpa adanya KEYAKINAN , maka bisnispun akan terombang-ambing pada faktor ketidakpastian. Diiringi dengan kerja keras, FOKUS dan KONSISTEN , bisnispun akan berjalan dengan baik.
Pertanyaan : Trus bagaimana dengan orang yang sudah bekerja keras, tapi belum mancapai target yang diinginkan (belum naik level) ?
" Naik level itu termasuk rezeki . Jika belum dikarunia naik level, dan belum mendapatkan harta yang diharapkan (bonus bulanan), tapi bisa jadi rezeki yang diberikan Allah itu dalam bentuk yang berbeda. Misalnya mendapatkan ILMU YANG MANFAAT, menjadikan diri kita pribadi yang manfaat dengan berbagi ilmu manfaat kepada downline-downline kita (jadi nambah pahala), mempunyai teman dari seluruh Indonesia, bahkan punya SAUDARA BARU yang bisa kita ajak curcol siang malam :) "
Sedangkan untuk mendapat harta berupa materi untuk membeli rumah, mobil, jalan-jalan keluar negeri itulah BONUS dari keikhlasan dan kerja keras kita
Jadi... kalau kita sudah bekerja keras dan hasilnya belum seperti yang kita harapkan, jangan merasa kecewa, karena kita sudah ber-IKHTIAR, berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita. Allah pasti akan memberikan rezeki yang lainnya terlebih dahulu atau akan memberikan rezeki yang lebih indah dari yang kita harapkan
Semoga tulisan saya bermanfaat yaaa
Wallahu alam bish showab
Karina Susilaningsih
Gold Director Qualifier Oriflame Indonesia
HP/WA 081-1180-1929